Tips Menulis Iklan Supaya Menarik Minat Pembeli
ARTIKEL MENARIK Bisnis Online Copywriting TIPSMungkin diantara sebagian pebisnis online, terutama bagi newbie (pemula) ada yang bertanya-tanya: Apa yang harus saya tulis di iklan saya supaya menarik minat pembeli?
Dalam menulis konten iklan yang dapat menarik calon pembeli untuk melakukan tindakan yang kita inginkan, ada satu hal PENTING yang harus dipelajari, yaitu Copywriting.
Karena bagus tidaknya suatu iklan akan berdampak langsung terhadap tingkat konversi iklan tersebut.
Copywriting adalah teknik menulis teks yang biasa digunakan dalam pemasaran (iklan) dan penjualan dengan tujuan konversi (saat pembaca mengambil tindakan sesuai yang anda inginkan).
Sebelum memulai membuat konten iklan untuk mendapatkan konversi, alangkah baiknya jika anda menentukan satu tujuan dari iklan yang akan Anda buat.
Tujuan tersebut akan memudahkan Anda dalam membuat konten iklan yang baik. Karena iklan yang baik dan bagus adalah yang menghasilkan konversi.
Contoh, tujuannya supaya pembaca langsung: Membeli, Install Aplikasi, Mengunjungi Website, Menghubungi kontak Admin, atau hanya sekedar like, share, komen (engangement)
Mimin asumsikan, semua sudah memiliki tujuan ya...
Lanjut.
1. HEADLINE
Salah satu daya tarik terbesar dari suatu iklan adalah headline. Yaitu kalimat utama yang akan membuat calon pembeli tertarik, karena biasanya calon pembeli bakal melihat headline (Judul) terlebih dahulu sebelum membaca keseluruhan materi iklan secara detail.
Hal ini yang akan membuat orang tertarik untuk melihat dan mencari tau lebih jauh apa yang Anda coba tawarkan.
"Judul iklan yang anda buat harus mencuri perhatian konsumen"
Jika dari judulnya saja udah gak menarik, gimana mau meyakinkan calon pembeli?
Jangankan sanggup meyakinkan mereka, membuat mereka melirik iklan kita saja tidak berhasil.
Caranya adalah Anda harus memasukkan PUNCHLINE didalamnya. Yaitu sebuah frase yang membuat penekanan pada Headline sehingga target menjadi lebih ingin mengetahui lebih lanjut produk Anda. Penulisan punchline bisa menggunakan huruf capital.
Contoh PUNCHLINE:
WOW!, Sempurna, Kapan Lagi, Terbatas, Jangan sampai ketinggalan, Heboh, Pertama kalinya, Praktis, Diskon, Untung besar, Luar Biasa, Penting, Satu-satunya, Hanya, Dijamin dll.
Penerapan dalam HEADLINE:
PERTAMA KALI hadir di Indonesia, tampil CANTIK dengan accessories local kualitas Internasional. Yuk Add LINE, BBM, Whatsapp aku sis !
Rasa ENAK gak ada duanya. Risol Moncrot DIJAMIN pengen nambah terusss.
2. BENEFIT
Saat calon pembeli mencari suatu produk/jasa di social media, mereka akan cenderung melihat apa saja yang akan mereka dapatkan setelah membeli/memakai produk yang Anda tawarkan.
Kemungkinannya sangat kecil jika mereka tidak mencari benefit atau manfaat dari barang/jasa tersebut, bahkan tidak ada orang yang seperti itu.
Semua orang ingin mendapatkan manfaat atau keuntungan saat menukarkan uangnya dengan produk/jasa yang Anda jual.
Orang akan memikirkan sebuah produk dari BENEFIT yang dihasilkan dari MASALAH yang mereka miliki. Maka masukkan hal tersebut ke dalam headline dan deskripsi yang anda buat.
Kata-kata yang bermakna BENEFIT:
Lezat, Kaya, Enak, Cantik, Laris, Pandai, Mewah, Hebat, Unik, Gak pasaran, Awet, Bebas, Multifungsi, Tampil Beda, Kelebihan, Fashionable dll.
Kata-kata yang bermakna MASALAH:
Ragu, Gak laku, Sepi, Kucel, Miskin, Gak Pede,Mudah Rusak, Basi, Gagal, dll.
3. TESTIMONI
Yang satu ini menunjukkan REPUTASI barang/jasa yang anda tawarkan.
4. CALL TO ACTION
Saat calon pembeli sudah memahami isi dari deskripsi yang anda jabarkan dan menemukan solusi dari produk anda, maka langkah selanjutnya adalah memberikan finishing dari iklan tersebut, yaitu Call to action (suruh pembeli bertindak)
5. KONTAK
Sebenarnya kontak tidak terlalu memberikan efek banyak saat si calon pembeli sudah mengerti dan memahami apa yang harus mereka lakukan.
Tapi, ada kalanya mereka ingin diberlakukan layaknya manusia bukan robot.
BONUS !
STORY TELLING
Penduduk Social media menyukai cerita. Cerita yang menarik berpotensi viral. Tersebar rata kemudian menjadi tren. Itulah mengapa baik di Facebook ataupun Twitter ada istilah Trending Topic.
Begitupun dengan iklan. Sebuah survey oleh Adobe (tahun 2012) menyatakan bahwa 74% responden menyukai sajian iklan yang berisikan cerita (storytelling) ketimbang iklan yang terus terang membujuk untuk membeli.
Story telling ini dapat anda terapkan ketika anda beriklan di Facebook dengan �Page Post Engagment.�
Kapasitas karakter dengan jumlah yang banyak dapat membuat ada membuat narasi lebih panjang dari pada di Twitter.
Masukkan beberapa hal berikut di narasi story telling anda:
1. Headline
2. Benefit Produk/Jasa apa yang anda jual.
3. Siapa dan bagaimana reputasi online shop Anda.
4. Call to Action
5. Kontak
Contoh;
Untuk memudahkan membuat iklan di Facebook bisa ATM (Amati Tiru dan Modifikasi) timeline Fanpage Lazada Indonesia (fb.com/LazadaID).